laporan percobaan 4 "pembuatan senyawa ester metil salisilat (minyak gandapura)"


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II



Disusun Oleh:

NAMA            : LAMIA AMELIA
NIM                : RSA1C117006
KELAS           : REGULER MANDIRI


Dosen Pengampu:
Dr.Drs. SYAMSURIZAL., M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019


PERCOBAAN 4

VII. Data Pengamatan
NO.
PERLAKUAN
HASIL PENGAMATAN
1.       
Labu dasar bulat yang berisi campuran asam salisilat 28 gram, methanol 81ml dan asam sulfat pekat 8 ml dikocok
Larutan bewarna bening
2.       
Selanjutnya, refluks selama 1,5 jam biarkan campuran menjadi dingin kemudian destilasi dengan penangas air. Setelah destilasi dinginkan larutan dan tuang kedalam corong pisah + 250 ml air kocok kuat-kuat
Terbentuknya 2 lapisan zat cair
3.       

Tambahkan larutan NaHCO3 dan magnesium sulfat
Mengeringkan ester salisilat

4.       
Saring dan filtratnya langsung ditampung dalam labu destilasi, kemudian destilasi diatas penangas
Terbentuknya bau khas seperti balsam
5.       
Didinginkan
Larutan bening dan bau balsem


VIII. Pembahasan
            Pada percobaan kali ini yaitu bertujuan untuk mensintesis metal salisilat dengan mereaksikan antara asam salisialat dengan methanol absolute serta menambahkan asam sulfat pekat sebagai katalisator.
Asam salisilat merupakan salah satu dimana bahan kimia yang cukup pentting dalam kehidupan sehari-hari serta mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi karena dapat digunakan sebagai bahan intermediet dari pembuatan abat-obatan sepeti antiseptic dan analgesic. Prinsip dari reaksi ini adalah esterifikasi yaitu mereaksikan asam salisilat dengan methanol dengan katalis asam sulfat pekat.
Dalam percobaan kali ini pertama-tama yang kami lakukan yaitu memasukkan 28 gram asam salisilat, 81 ml methanol kemudian dihomogenkan sambil ditambahkan asam sulfat pekat sebanyak 8 ml. nah, kemudian kami melakukan reflukspada labu alas datar berisi sampel selama 1,5 jam, kami menggunakan vaselin pada ujung mulut refluks yang akan disambungkan pada labu alas datar supaya tidak sulit dilepas. Selanjutnya campuran dibiarkan menjadi dingin, setlah direfluks sampel ditambahkan air sebanyak 250ml lalu dikocok selama beberapa menit supaya terbentuk 2 lapisan zat cair. Kemudian pisahkan lapisan natrium salisilat yang terbentuk dan air yang tersisa. Sehingga yang tersisa hanya metal salisilat, natrium salisilat terbentuk dari hasil reaksi antara natrium bikarbonat dan salisilat yang berfungsi untuk menarik sisa air yang terdapat pada sampel. Fase minyak yang memiliki berat jenis lebihh besar akan berada dibawah dari pada aiar yang memiliki berat jenis lebih kecil. Pemisahan menggunkan corong pisah akan lebih memudahkan dalam proses pemisahannya selain itu juga hasil yang didapat tidak akan berkurang, dibandingkan menggunkan kertas saring yang akan mempengaruhhi jumlah produk yang didapat.
Pada percobaan ini juga ditambahakan batu didih ke dalam labu dasar bulat supaya mencegah terjadinya frothing atau letupan pada proses pemanasan yang dilakukan dengan Bunsen pada labu yang berisi campuran tadi. Sedangkan penutupan pada celah kondensor dengan alumunium foil bertujuan untuk mencegah terjadinya pelepasan uap selama proses pemanasan/refluksi dan juga supaya kita bisa mengetahui aroma dari metal salisilat yang terbentuk. Guna dari penambahan asam sulfat pekat itu tadi adalah untuk mempercepat suatu reaksi pembentukan metal salisilat, yang mana asam sulfat pekat memiliki energy aktivasi miliknya sendirui. Jadi, diupayakan supaya aktivasi katalisator lebih tinggi dari energy aktivasi reaktan.
Selanjutnya, lapisan ester atau lapisan bawah dialirkan kedalam Erlenmeyer. Lalu ditambahkan larutan jenuh NaHCO3 sampai bebas asam, kemudian tambahakan anhidrida magnesium sulfat untuk mengeringkan ester salisilat selama 30 menit. Setelah itu disaring dan filtratnya langsung ditampung dalam lau destilasi, kemudian didestilasi diatas penangas air.  Pada penambahan NaHCO3 yaitu untuk menarik zat pengotor dan dimaksudkan untuk menetralkan kelebihan asam ataupun sisa asam setelah reaksi berlangsung.
Setelah proses destilasi maka larutan tersebut akan tercium bau khas seperti balsam, maka saat itu kita catat suhu pada waktu destilat ditampung dan terbentuknya minyak gandapura. Tetapi jika suhu masih jauh dibawah titik didih metal salisilat, maka dilakukan pencucian kembali atau didestilasi pada metil salisilat yang didapatkan dari hasil destilasi, kemudian di periksa indeks metal salisilat yang murni ini. Indeks bisa dicari untuk mengetahui bahwa destilatnya benar-benar adalah metal salisilat


IX. Pertanyaan Pasca
1.      Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan titik didih minyak gandapura 111C. Tetapi didalam literatur atau secara teori titik didih minyak gandapura itu adalah 115C. mengapa hal itu bisa terjadi? dan apa yang mempengaruhi hal tersebut?
2.      Pada percobaan yang telah dilakukan kenapa pada saat larutan dimasukkan kedalam corong pisah dengan adanya penambahan air harus dikocok dengan kuat-kuat? apakah berpengaruh hasilnya terhadap pengocokan, bagaimana jika kita mengocokan dengan pelan-pelan apa yang terjadi?
3.       mengapa pada saat setelah ditambahakan NaHCO3 dan magnesium anhidrat sulfat larutan tersebut bisa mengering? dan bagaimana reaksi yang terjadi pada proses tersebut?
X. Kesimpulan
            Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Metal salisilat dapat diperoleh dari sintesis asam salisilat dengan methanol dengan bantuan H2SO4 pekat berdasarkan prinsip reaksi esterifikasi.
2.      Fungsi penambahan Na bikarnonat adalah untuk menghilangkan H+ yang berperan sebagai katalis, karena katalis boleh bereaksi dengan bahan awalnya untuk mempercepat reaksi, namun tidak boleh mempengaruhi hasil reaksi.
3.      Reaksi esterifikasi adalah reaksi yang mereaksikan sebuah derivate asam karboksilat (asam salisilat) dan alcohol primer (methanol) pada suasana asam dengan katalis H2SO4 dengan suhu yang tinggi untuk menghasilkan senyawa utama berupa ester dan produk samping berupa air.

XI. Daftar Pustaka
Ani Voierfflich. 2013. Sintesis 2-Hidroksi-N-Fenil-Benzamida Melalui Esterifikasi Asam Salisilat Dilanjutkan Proses Amidasi Dengan Fenilamina.
Bachtiar. 2014. Perancangan Pabrik Asam Salisat dari Phenol. Jurusan Teknik Kimia.
Fessenden, J. R. 1981. Kimia Organik. Jakarta:Erlangga.
Irwandi. 2014. Experiment’s of Organic Chemistry. Jakarta:Erlangga
Tim Kimia Organik. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Organik 2. Jambi:Universitas Jambi

XII. Lampiran


Komentar

  1. 2. dilakukannya pengocokan secara kuat supaya kita mendapatkan larutan yang terbentuk menjadi 2 lapisan. jika kita melakukan pengocokan secara pelan maka larutan tersebut tidak terbentuk dengan sempurna

    BalasHapus
  2. 3. Larutan menjadi kering karen Penambahan larutan NaHCO3 berfungsi untuk menghilangkan asam pada larutan dan penambahan anhidrat magnesium sulfat untuk menghilangkan kandungan air pada larutan. Itulah yang menjadikan larutan tersebut menjadi kering.
    Terimakasih

    BalasHapus
  3. 1. Hal yang mempengaruhi titik leleh dari minyak gandapura ini yakni proses pemanasan yang mana kita melakukannya dengan cara tradisional atau menggunakan alat seadanya pemnggunakan bunsen sehingga pemanasan tidak konstan dan juga hal inindapat di sebabkan oleh ketidak telitian pratikan dalam melihat termometer atau pada saat melakukan pengukuran termometer tidak dilakukan pengkalibrasian.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

penerapan teori dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif serta campuran

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM PIKRAT)

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM BENZOAT DAN BENZIL ALKOHOL)