JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK METIL SALISILAT MINYAK GANDAPURA)


JURNAL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II



Disusun Oleh:

NAMA            : LAMIA AMELIA
NIM                : RSA1C117006
KELAS           : REGULER MANDIRI


Dosen Pengampu:
Dr.Drs. SYAMSURIZAL., M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019



PERCOBAAN 4
I.          Judul                    : Pembuatan Senyawa Organik Ester Metil Salisilat (Minyak Gandapura)
II.       Hari/Tanggal        : Rabu, 02 oktober 2019
III.    Tujuan                  : Adapun Tujuan dari Praktikum Kali ini adalah:
1.      Dapat memahami cara pembuatan minyak gandapura secara sintesis dari asam salisilat dan methanol
2.      Dapat mengetahui minyak gandapura merupakan ester karboksilat
3.      Dapat menentukan sifat fisik dan kimia dari minyak gandapura
4.      Dapat mengetahui jenis reaksi sintesis pembuatan minyak gandapura

IV.    Landasan Teori
Reaksi asam karboksilat dan alcohol yang menghasilkan ester dan air merupakan esterifikasi. Untuk mendapatkan kesetimbangan maka ditambahkan katalisator asam kuat seperti asam sulfat. Pada suhu kamar, derajat kesetimbangan reaksi antara alcohol dengan asam adalah sangat kecil, kesetimbangan dicapai dengan lambat. Jika reaksi berlangsung disuhu yang terlalu tinggi maka bisa digunakan pendingin balik (refluks) dan katalisatornya asam kuat, maka reaksi akan dipercepat dan lebih mudah mencapai kesetimbangan(Tim Kimia Organik,2015).
Metal salisilat merupakan salah satu senyawa organic yang merupakan sebuah ester. Sedangkan ester adalah suatu kombinasi dari sebuah asam organic dan suatu alcohol. Metal salisilat juga dikenal sebagai minyak gandapura dan ditemukan secara alami didalam tanaman. Kemudian metal salisilat dapat digambarkan sebagai sebuah senyawa yang sangat aromatic, cairannya bewarna kuning agak terang. Prinsip pembuatan metal salisilat yaitu esterifikasi yang mana antara asam salisilat dengan methanol. Turunan asam karboksilat membentuk ester asam karboksilat. Ester karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus –CO2-R dengan R dapat berupa alkil maupun aril. Esterifikasi dikatalisis asam dan bersifat dapat balik (Fessenden,1981).
Senyawa metil salisilat dapat disintesis dengan methanol absolute dengan katalisatorasam kuat dan metode refluks karena reaksinya berjalan lambat (Ani Voierfflich,2013).
Reaksi esterigikasi fischer

Metil salisilat adalah komponen utama obat gosok pada minyakangin.Metil salisilat terkandung dalam minyak gandapura (Gaultheria Fragrantissima) yang merupakan tanaman minyak astiri yang cukup potensial dan terkandung pada minyak aromatik dari bunga, daun, dan kulit batang tumbuhan lainnya. Didalam tubuh, metil salisilat di hidrolisis menjadi asam salisilat yang mempunyai efek serupa dengan aspirin. Metil salisilat adalah cairan kuning kemerahan dengan bau wintergreen. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol dan eter.Metil salisilat sering digunakan sebagai bahan farmasi, penyedaprasa pada makanan, minuman, gula-gulaan, pasta gigi, anti sqeptik dan kosmetik serta parfum (Bachtiar,2014).
asam salisilat ( asam orthohidroksibenzoat) yaitu asam yang bersifat iritan local, yang dapat digunakan secara topical. Terdapat berbagai turunan yang digunakan sebagai obat luar, yang terbagi atas 2 kelas, ester dari asam salisilat dan ester salisilat dari asam organic. Disamping itu digunakan pula garam salisilat. Turunannya yang paling dikenal adalah asam asetilsalisilat. Salisilat umumnya bekerja melalui kandungan asamnya. Hal tersebut dikembangkan secara menetap ke dalam salisilat baru. Selain sebagai obat, asam salisilat juga merupakan hormone tumbuhan. Metal salisilat mempunyai struktur:

Senyawa organic ester metal salisilat atau minyak gandapura merupakan sejenis obat gosok yang bisa mengobati rasa pegal yang ampuh dan tanpa efek samping (Irwandi,2014).

V.       Alat dan Bahan
5.1  Alat
Adapun alat yang kami gunakan dalam praktikum ini ialah:
1.      Labu dasr bulat 500ml
2.      thermometer
3.      Labu destilasi 100ml
4.      Pendingin
5.      Corong pisah
6.      Erlenmeyer
5.2  Bahan
Adapun bahan yang kami gunakan adalah:
1.      28 gram asam salisilat
2.      Natrium bikarbonat
3.      81ml methanol
4.      Magnesium sulfat anhidrat
5.      8ml asam sulfat

VI.    Prosedur Kerja
Masukkan kedalam labu dasar bulat ukuran 500ml , 28 gr asam salisilat, 81 methanol, dan 8ml asam sulfat pekat, kocok. Lengkapi labu tadi dengan pendingin air, refluks selama 5 jam, biarkan campuran menjadi dingin, rubah posisi pendingin tegak menjadi miring untuk mendestilasi sisa methanol dengan  memanaskan diatas penangas air. Setelaj methanol habis terdestilat, lalu biarkan dingin. Kemudian isi labu, tuangkan kedalam corong pisah, dicampuran dengan 250 ml air kocok kuat-kuat, biarkan sampai terbentuk dua lapisan.
Alirkan lapisan ester ( lapisan bawah) ke dalam erlenmeyer, sampai bebas asam tambahkan larutan jenuh NaHCO3 sampai bebas asam tambah anhidrat Magnesium Sulfat unutk mengeringkan ester salisilat selam 30 menit. Saring dan filtratnyaa lansung ditampung dalm labu destilasi, kemudian destilasi aiatass pengangas air. Catat temperature pada waktu destilat ditampung. Bila ternyata temperature masih jauh dibawah titik didih metil salisilat 1150C murnikan kembali pada metil salisilat yang ditampung dengan mendestilasi lagi. Periksa indeks bias metil salisilat yang murni ini.


LINK VIDEO
Sebagai contoh agar lebih memahami praktikum kali ini pengenai pembuatan senyawa asam pikrat, berikut anda dapat melihatnya pada link dibawah ini:

PERTANYAAN PRA PRAKTIKUM:
1. Pada vidio praktikum diatas, mengapa pada proses penambahan asam sulfat dilakukan secara perlahan lahan?
2.  Mengapa pada percobaan ini digunakan asam sulfat jadi katalisator?
3.  Mengapa pada saat pemisahan larutan yang telah didestilasi lapisan ester dibuat sampai dalam keadaan bebas asam? 



Komentar

  1. 2. Karena asam sulfat adalah salah satu asam kuat yang sangat cocok sebagai katalisator dimana pada praktikum kali ini kita perlu menambahkan katalisator asam kuat agar kesetimbangan lebih mudah dicapai dan juga dapat mempercepat reaksi.

    BalasHapus
  2. 1. karena asam sulfat disini yang kita gunakan adalah asam sulfat pekat. sehingga asam sulfat pekat itu sangat reaktif oleh karena itu kita memasukkannya secara perlahan.
    terimakasih

    BalasHapus
  3. 3. Agar terhindar dari reaksi yang tidak diingn misalnya reaksi oksidasi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM PIKRAT)

LAPORAN PERCOBAAN 5 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM BENZOAT DAN BENZIL ALKOHOL