laporan percobaan 3 "pembuatan senyawa organik asam asetil salisilat"


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
(Pembuatan Senyawa Organik Asam Asetil Salisilat “Aspirin”)


Disusun Oleh:

NAMA            : LAMIA AMELIA
NIM                : RSA1C117006
KELAS           : REGULER MANDIRI


Dosen Pengampu:
Dr.Drs. SYAMSURIZAL., M.Si







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019



PERCOBAAN 3

VII. Data Pengamatan
NO.
PERLAKUAN
HASIL PENGAMATAN
1.       
2,5 gram asam salisilat + 4 ml glacial asam asetat + 2 tetes H2SO4 pekat dan dipanaskan sambil diaduk hingga 15 menit
Larutan bewarna bening
2.       

Dinginkan + 50 ml air sambil diaduk, kemudian didinginkan dalam pendingin sampai proses kristalisasi sempurna
Terbentuk Kristal
3.       
Kristalnya dissaring dengan corong Buchner, lalu dibilas Erlenmeyer dengan filtratnya lalu dikeringkan
Masih terdapat air pada Kristal
4.       
Dilakukan rekristalisasi:
·        Kristal + lebih kurang 5 ml etanol-air 50% sampai semua Kristal teapt larut dan dipanaskan
·        Disaring campuran tersebut
·        Didinginkan dengan es batu
Terbentuk kristal
5.       
Disaring dengan corong Buchner dan Kristal ditimbang. Sebelumnya dikeringkan terlebih dahulu
Terbentuk Kristal bening tajam
Berat: 2,0569 gr


VIII. Pembahasan
            Aspirin atau asam asetil salisilat merupakan turunan dari asam salisilat. Dimana aspirin bersifat antipiretik dan analgesic karena merupakan kelompok dari senyawa glikosida. Sintesis aspirin merupakan suatu proses dari esterifikasi, karena estrifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat dengan alcohol sehingga membentuk suatu ester. Aspiprin adalah salisilat ester yang dapat disintesis dengan menggunkan asam asetat dan asam salisilat. Dalam pembuatan aspirin ini harus dalam keadaan bebas air karena asam salisilat yang terbentuk akan terhidrolisa menjadi asam salisilat berair. Aspirin diperoleh dari dengan proses asetilasi terhadap asam salisilat dengan katalisator H2SO4 pekat.
            Dalam percobaan ini, dicampurkan asam salisilat dan asam anhidrat, tetapi kami tidak menggunkan anihidrat dikarenakan tidak adanya bahan, asam asetat anhidrat kami gantikan menjadi asam asetat glacial, kenapa asam asetat glacial? Karena asam asetat glacial sudah bersifat murni dan tidak mengandung air, dimana dalam percobaan ini dilakukan dalam keadaan bebas aitr. Selanjutnya campuran tersebut dikocok, tujuan dari pengocokkan ini adalah agar asam salisilat yang berbentuk padatan dapat larut sempurna dalam asam asetat glacial. Kemudian campuran ditetesi dengan asam sulfat pekat, untuk penambahan asam sulfat pekat ini berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat suatu reaksi terjadinya sintesis dengan cara menurunkan energy aktivasi sehingga reaksi berajalan lebih cepat dan energy yang diperlukan semakin sedikit. Pada penambahan asam sulfat ini timbul sedikit panas hal ini menunjukkan reaksinya eksoterm.
            Campuran selanjutnya dipanaskan di penangas air selama 15 menit pada suhhu 50-60ᵒC.. Setelah dipanaskan campuran yang awalnya berada dalam fase padat berubah menjadi fase cair dan bewarna bening. Nah pemanasan inni dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan zat-zat pengotor yang ada pada larutan sehingga menghasilkan aspirin dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Pemanasan ini juga bertujuan agar mempercepat  kelarutan asam salisilat yang mana hal ini akan mempengaruhi laju reaksi yang semakin cepat. Selanjutnya krital yang mengalami pemanasan tersebut  didinginkan dan ditambahkan 50ml air dan Kristal sebelumnya kembali menjadi larutan. Tujuan dari penambahan air yaitu agar reaksi pembentukan Kristal berjalan sempurna dan dimaksudkan untuk menghidrolisis kelebihan asam yang terdapat pada Kristal aspirin. Larutan tersebut didinginkan kembali dengan es batu agar dapat mencapai kristalisasi sempurna. Dengan proses pendinginan dapat membentuk Kristal dikarenakan ketika suhu dingin maka molekul-molekul aspirin dalam larutan akan bergerak melambat dan pada akhirnya endapan melalui proses nukleasi.
            Selanjutnya Kristal yang terbentuk disaring dengan corong Buchner. Kristal tersebut dikumpulkan dan diletakkan pada keras saring untuk dikeringkan. Selanjutnya kami melakukan proses rekritalisasi dimana tujuan dari proses rekristalisasi ini adalah untuk memurnikan zat sehingga mendapatkan Kristal yang murni. Dalam proses rekristalisasi ini produk aspirin yang sudah didapatkan ditambahkan etanol-air 50% sambil dipanaskan. Penambahan etanol-air dilakukan terus menerus sampai semua Kristal tersebut tepat larut. Selanjutnya sama seprti tahap awal Kristal tersebut disaring dalam keadaan panas kemudian didinginkan kembali. Setelah didinginkan Kristal disaring kembali, nah, kemudian Kristal yg didapatkan dikeringkan.setelah aspirin kering, dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat dari Kristal. Berat Kristal yang kami dapatkann adalah 2,0569 gram.
            Ada beberapa factor yang menyebabkan hasil Kristal sangat sedikit yang menyebabkan kristalisasi sulit untuk dikontrol. Pada percobaan ini proses pendinginan dilakukan secara manual dengan menggunakan air es dalam baskom sehingga proses pengkristalan juga kurang sempurna. Perpindahan tempat yang awal penimbangan digunakan gelas arloji lalu dimasukkan ke Erlenmeyer, nah kemungkinan masih ada sedikit padatan yang tertinggal. Lalu setelah pendinginan Kristal di pindah dari Erlenmeyer ke kertas saring yang ada dalam corong Buchner, kemungkinan ada padatan yang masih tertinggal di Erlenmeyer. Sehingga kesalahan-kesalahan tersebut menyebabkan hasil yang didapatkan jauh dari masa teoritis.

Adapun video yang terkai pada praktikum kali ini adalah

IX. Pertanyaan Pasca
1)      Dari percobaan yang telah dilakukan mengapa proses pemanasan dilakukan pada suhu 50-69? Apakah bisa dilakukan diatas suhu tersebut? 
2)      Pada percobaan yang telah dilakukan kenapa perlu penambahan air pada saat rekristalisasi?
3) bagaimana reaksi yang terjadi pada pembuatan asam asetil salisilat ini ?

X. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.      Aspirin merupakan senyawa turunan dari asam salisilat, yang dibuat dengan proses asetilasi asam salisilat dalam kondisi bebas air. Aspirin dapat dibuat dari asam salisilat dan asetat anhidrat dengan bantuan katalis H2SO4.
2.      Reaksi yang terjadi dalam pembuatan aspirin adalah reaksi esterifikasi karena gugus hidroksi dari asam salisilat akan bereaksi dengan asetil dari asam asetat glasial
3.      Identifikasi kemurnian dari aspirin yang dihasilkan dapat digunakan larutan FeCl3
XI. Daftar Pustaka

Baysinger. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics. 85th ed.
Kristian. 2007.Asam Salisilat dari Fenol. Skripsi Fakultas Teknik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa: Banten.
Kusuma. 2003. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Tim kimia organic.2015. Penuntuun Praktikum Kimia Organik II. Jambi: Universitas Jambi.
Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif makro dan semimikro Bagian I Edisi ke Lima. Jakarta: PT.Kalman Media Pusaka.
XII. Lampiran
 
 



Komentar

  1. 2. Pada saat rekristalisasi perlu ditambahkan air karena agar reaksi saat pembentukan kristal dapat terjadi dengan sempurna, dan penambahan air tersebut juga dimaksudkan untuk menghidrolisis kelebihan asam yang terdapat dari produk aspirin yang dihasilkan

    BalasHapus
  2. 1. Pemanasan dilakukan disuhu 50- 60 karena suhu ini adalah optimum pembentukan aspirin. Jika suhunya dibawah 50 derajat celcius maka reaksi tidak akan berlangsung sempurna atau lambat dan jika suhu melebihi batas optimum maka aspirin akan terurai kembali.
    Terimakasih

    BalasHapus
  3. 3. Reaksi yang terjadi adalah terbentuk nya kristal pada hasil percobaan ngan proses pendinginan dapat membentuk Kristal dikarenakan ketika suhu dingin maka molekul-molekul aspirin dalam larutan akan bergerak melambat dan pada akhirnya endapan melalui proses nukleasi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM PIKRAT)

LAPORAN PERCOBAAN 5 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM BENZOAT DAN BENZIL ALKOHOL

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK METIL SALISILAT MINYAK GANDAPURA)