JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II (PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM OKSALAT)
JURNAL
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
Disusun Oleh:
NAMA : LAMIA AMELIA
NIM : RSA1C117006
KELAS : REGULER MANDIRI
NAMA : LAMIA AMELIA
NIM : RSA1C117006
KELAS : REGULER MANDIRI
Dosen Pengampu:
Dr.Drs. SYAMSURIZAL., M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
PERCOBAAN 2
I.
Judul : Pembuatan Senyawa Organik
Asam Oksalat
II.
Hari/Tanggal : Rabu, 03 September 2019
III.
Tujuan : Adapun Tujuan dari Praktikum
Kali ini adalah:
1.
Dapat memahami
cara pembuatan asam oksalat dengan zat organic yang memiliki berat molekul
besar sebagai bahan dasarnya.
2.
Dapat memahami
reaksi oksidasi dengan menggunakan oksidator kuat.
3.
Dapat mengetahui
sifat-sifat asam oksalat dengan kegunaannya.
IV.
Landasan Teori
Asam
oksalat merupakan asam dikarboksilat yang mempunyai berat molekul rendah,
berwujud padat dan warna putih dengan titik leleh 189ᵒC serta bentuk Kristal
piramida seabik. Asam oksalatt akan mengurai menjadi asam formiat dan
karbondioksida jika dipanaskan pada suhu diatas 175ᵒC. di laboratorium asam
oksalat biasanya digunakan sebagai larutan standar pada titrasi. Dalam
kehidupan sehari-hari digunakan sebagai pelapis besi. Asam oksalat dibuat
melalui reaksi oksidasi dengan bahan baku gula pasir dan oksidator asam kuat
(Tim kimia organic,2015).
Asam
oksalat, ethanediocid adalah salah satu bagian dari asam karboksilat yang
memiliki rumus molekul C2H2O4. Secara
komersional asam oksalat dikenal dalam bentuk padatan dihidrat yang memiliki
rumus molekul C2H2O4.2H2O. Kegunaan
asam oksalat sangat banyak antara lain sebagai bahan pencampur zat warna dalam
industry tekstil dan cat, menetralkan kelebihan alkali pada pencucian dan
sebagai bleaching. Asam okslat pada industry logam dipakai sebagai bahan
pelapis yang melidungi logam dari kerak, sedangkan dalam pabrik polimer dipakai
sebagai inisiator. Asam oksalat digunakan untuk metal treatment, oxalate
coating, anodizing, metal eleaning, textile dan dyeing. Penggunaan asam oksalat
yang sangat luas menyebabkan banyaknya metode-metode sintesis asam oksalat.
Proses sintesis asam okslat dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu di
antaranya sintesis dari natrium formiat, fermentasi glukosa, pleburan alkali
dan oksidasi karbohidrat dengan HNO3 (Hermanto,2008).
Titik
leleh suatu zat padat merupakan suatu temperature yang mana terjadinya keadaan
setimbang antara fasa padat dan fasa cairpada tekanan oatmosfer. Untuk mengukur
titik leleh suatu senyawa dapat digunakan alat melthing point. Prinsipnya yaitu suatu zat dapat meleleh karena
ikatan antarmolekul terputus dimana putusnya molekul yang memerlukan suhu
berbeda-beda tergantung pada kekuatan ikatan tersebut. Dengan adanya zat
pengotor, ikatan yang terputus akan lebih banyak atau intinya tergantung pada
zat pengotornya. Titik leleh juga bisa untuk mengukur gaya intermolekul antar
senyawa dimana makin tinggi titik leleh maka makin besar gaya intermolekulnya,
beberapa molekul dengan berat molekul sama, maka molekul yang lebih polar dan
struktur molekul yang lebih simetris akan lebih tinggi (Fessenden,1997).
Asam
oksalat dapat digunakan sebagai bahan peledak, pembuatan zat warna, krayon,
industry lilin, tinta, bahan kimia dalam fotografi serta untuk keperluan
analisis laboratorium. Pada industry logam, asam oksalat dipakai sebagai bahan
pelapis yang melindungi logam dari korosif dan pembersih untuk radioator
otomatif, metal. Pada bidang obat-obatan, asam oksalat dapat dipakai sebagai
hemostatik dan anti septic luar. Selama ini, kebuttuhan asam oksalat dalam
negeri dipenuhi dengan cara impor dari beberapa Negara seperti Amerika Serikat,
Jepang, Jerman, Hongkong, Taiwan, China, dan Italia (Irma,2016).
Kalsium
oksalat merupakan persenyawaan garam antara ion kalsium dan ion oksalat,
senyawa ini terdapat dalam bentuk Kristal padat non volatile, bersifat tidak
larut dalam air, namun larut dalam asam kuat. Secara umum terdapat lima jenis
bentuk dasar kalsium oksalat yang terdapat dalam berbagai tanaman, diantaranya
berbentuk raphide (jamur),
rectangular dan bentuk pinsil, druse (bulat),
prismadan rhomboid. Bahan pangan yang kaya dengan oksalat biasanya hanya
merupakan komponen minor dalam diet manusia, tetapi menjadi penting dalam diet
di beberapa wilayah di dunia. Peran oksalat pada tumbuhan antara lain sebagai
perlindungan terhadap insekta dan hewan pemakan tumbuhan melalui toksisitas
atau rasa yang tidak menyenangkan,dan osmoregulasi (miyasaka,1993).
V.
Alat dan Bahan
5.1 Alat
Adapun
alat yang kami gunakan dalam praktikum ini ialah:
1.
Labu dasar datar
750ml
2.
Corong Buchner
3.
Corong gelas
4.
Gelas piala
500ml
5.
Kasa, kaki tiga
Bunsen
6.
Penangas
7.
Gelas ukur
8.
Thermometer
9.
pengaduk
9.2 Bahan
Adapun
bahan yang kami gunakan adalah:
1.
Gula pasir
2.
Asam nitrar
pekat
3.
etanol
VI.
Prosedur Kerja
1.
Masukkan 5gr
gula pasir ke dalam labu dasar datar berukuran 750ml.
2.
Tambahkan 25ml asam
nitrat pekat.
3.
Panaskan diatas
penangas air perlahan-lahan sampai mendidih.
4.
Bila sudah
timbul uap coklat NO2, angkat labu datar tadi. Pindahkan ke atas
balok kayu untuk melanjutkan reaksi tanpa pemanasan, biarkan selama 15 menit.
5.
Tuangkan hasil
reaksi ke dalam gelas piala berukuran 50ml, labu dicuci dengan 5 ml air dingin
dan air cucian dimasukkan ke gelas piala yang lain.
6.
Tambahkan 5ml
asam nitrat pekat, uapkan diatas penangas air sampai volume cairan tinggal 5
ml.
7.
Tambahkan 10ml
air ke dalam larutan yang tinggal 5ml ini, kemudian di uapkan lagi sampai
volume tinggal 5ml.
8.
Dinginkan
larutan ini dalam air es, Kristal asam oksalatsegera terbentuk.
9.
Saring Kristal
asam oksalat yang tebentuk ini dengan corong Buchner.
10. Kemudian direkristalisasi Kristal yang lebih murni.
11. Saring, keringkan dan periksa titik lelehnya.
12. Bila belum murni, maka murnikan lagi Kristal asam
okslat ini dengan rekristalisasi kembali dengan air panas.
LINK VIDEO
Sebagai contoh agar lebih memahami praktikum kali
ini pengenai pembuatan senyawa asam pikrat, berikut anda dapat melihatnya pada
link dibawah ini:
PERTANYAAN PRA PRAKTIKUM:
- Mengapa pada saat asam nitrat dan gula dicampurkan dan kemudian dipanaskan mengeluarkan asap atau gas bewarna coklat?
- Setelah pemanasan asam nitrat dan glukosa,ditambahkan air maka tsrjadi perubahan warna dari coklat ke beening, mengapa demikian?
- Mengapa pada saat pembuatan asam oksalat perlu dilakukannya kristalisasi kembali? Apa yang menyebabkan hal itu terjadi!
Perkenalkan saya Endah Sulityawati (RSA1C117013) akan mencoba menjawab permasalahan no.1 yaitu glukosa ketika dicampurkan dengan asam oksalat saat dipanaskan mengeluarkan asap berwarna coklat hal ini dikarenakan telah terjadi reaksi antara kedua zat tersebut sehingga saat dipanaskan kedua zat tersebut bereaksi dan mengeluarkan asap coklat berupa gas NO2
BalasHapusHallo Lamia
BalasHapusPerkenalkan nama saya Tiurma Silaban (RSA1C117011)
Saya akan menciba menjawab pertanyaan saudara nomor 3 yaitu mengapa pada saat pembuatan asam oksalat dilakukan kristalisasi kembali atau rekristalisasi
Pada saat tahap pembuatan asam oksalat, dilakukan rekristalisasi yaitu dengan tujuan untuk membersihkan atau membuang zat zat pengotor yang ada atau melekat pada kristal asam oksalat dan supaya kristal asam oksalat tersebut murni.
Apabila pengotor itu masih melekat di kristal asam oksalat. Maka pada saat penentuan titik leleh kemungkinan akan terjadi kesalahan karna zat atau asam oksalat yang akan diuji titik lelehnya tidak murni.
Semoga dapat membantu:)
Perkenalkan saya WIDYA ARIA NINGSIH (RRA1C117001) saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2 yang mana pada saat selesai pemanasan asam nitrat dengan gula dicampurkan dengan aguades warna larutannya berubah menjadi bening itu karena uap dari NO2 didalamnya itu telah habis sehingga larutan ynag berwarna coklat kembali kebening dan kemudian akan membentuk kristal.
BalasHapus